ṭā sīm mīm

Tha Sin Mim

la'allaka bākhi'un nafsaka allā yakụnụ mu`minīn

Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman.

wa mā ya`tīhim min żikrim minar-raḥmāni muḥdaṡin illā kānụ 'an-hu mu'riḍīn

Dan setiap kali disampaikan kepada mereka suatu peringatan baru (ayat Al-Qur'an yang diturunkan) dari Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka selalu berpaling darinya.

a wa lam yarau ilal-arḍi kam ambatnā fīhā ming kulli zaujing karīm

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam pasangan (tumbuh-tumbuhan) yang baik?

wa inna rabbaka lahuwal-'azīzur-raḥīm

Dan sungguh, Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.

qauma fir'aụn, alā yattaqụn

(yaitu) kaum Fir‘aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”

wa yaḍīqu ṣadrī wa lā yanṭaliqu lisānī fa arsil ilā hārụn

sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun (bersamaku).

qāla kallā, faż-habā bi`āyātinā innā ma'akum mustami'ụn

(Allah) berfirman, “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu)! Maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sungguh, Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan),

an arsil ma'anā banī isrā`īl

lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami.”

wa fa'alta fa'latakallatī fa'alta wa anta minal-kāfirīn

Dan engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan dari) perbuatan yang telah engkau lakukan dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih.”

fa farartu mingkum lammā khiftukum fa wahaba lī rabbī ḥukmaw wa ja'alanī minal-mursalīn

Lalu aku lari darimu karena aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku menganugerahkan ilmu kepadaku serta Dia menjadikan aku salah seorang di antara rasul-rasul.

qāla fir'aunu wa mā rabbul-'ālamīn

Fir‘aun bertanya, “Siapa Tuhan seluruh alam itu?”

qāla liman ḥaulahū alā tastami'ụn

Dia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah kamu tidak mendengar (apa yang dikatakannya)?”

qāla inna rasụlakumullażī ursila ilaikum lamajnụn

Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.”

qāla la`inittakhażta ilāhan gairī la`aj'alannaka minal-masjụnīn

Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.”

qāla fa`ti bihī ing kunta minaṣ-ṣādiqīn

Dia (Fir‘aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”

wa naza'a yadahụ fa iżā hiya baiḍā`u lin-nāẓirīn

Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya.

yurīdu ay yukhrijakum min arḍikum bisiḥrihī fa māżā ta`murụn

dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; karena itu apakah yang kamu sarankan?”

ya`tụka bikulli saḥḥārin 'alīm

niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”

wa qīla lin-nāsi hal antum mujtami'ụn

dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua,

fa lammā jā`as-saḥaratu qālụ lifir'auna a inna lanā la`ajran ing kunnā naḥnul-gālibīn

Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang?”

qāla lahum mụsā alqụ mā antum mulqụn

Dia (Musa) berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”

fa alqā mụsā 'aṣāhu fa iżā hiya talqafu mā ya`fikụn

Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.

qālū āmannā birabbil-'ālamīn

Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam,

qāla āmantum lahụ qabla an āżana lakum, innahụ lakabīrukumullażī 'allamakumus-siḥr, fa lasaufa ta'lamụn, la`uqaṭṭi'anna aidiyakum wa arjulakum min khilāfiw wa la`uṣallibannakum ajma'īn

Dia (Fir‘aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya.”

innā naṭma'u ay yagfira lanā rabbunā khaṭāyānā ang kunnā awwalal-mu`minīn

Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman.”

fa arsala fir'aunu fil-madā`ini ḥāsyirīn

Kemudian Fir‘aun mengirimkan orang ke kota-kota (untuk mengumpulkan bala tentaranya).

wa innahum lanā lagā`iẓụn

dan sesungguhnya mereka telah berbuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,

fa akhrajnāhum min jannātiw wa 'uyụn

Kemudian, Kami keluarkan mereka (Fir‘aun dan kaumnya) dari taman-taman dan mata air,

każālik, wa auraṡnāhā banī isrā`īl

demikianlah, dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.

fa lammā tarā`al-jam'āni qāla aṣ-ḥābu mụsā innā lamudrakụn

Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”

fa auḥainā ilā mụsā aniḍrib bi'aṣākal-baḥr, fanfalaqa fa kāna kullu firqing kaṭ-ṭaudil-'aẓīm

Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.

wa anjainā mụsā wa mam ma'ahū ajma'īn

Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.

inna fī żālika la`āyah, wa mā kāna akṡaruhum mu`minīn

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

watlu 'alaihim naba`a ibrāhīm

Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.

qālụ na'budu aṣnāman fa naẓallu lahā 'ākifīn

Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”

au yanfa'ụnakum au yaḍurrụn

Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?”

qāla a fa ra`aitum mā kuntum ta'budụn

Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah,

fa innahum 'aduwwul lī illā rabbal-'ālamīn

Sesungguhnya mereka (apa yang kamu sembah) itu musuhku, lain halnya Tuhan seluruh alam,

wallażī huwa yuṭ'imunī wa yasqīn

dan Yang memberi makan dan minum kepadaku;

wallażī yumītunī ṡumma yuḥyīn

dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

rabbi hab lī ḥukmaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn

Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,

waj'alnī miw waraṡati jannatin-na'īm

dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan,

wa lā tukhzinī yauma yub'aṡụn

dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,

illā man atallāha biqalbin salīm

kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

wa burrizatil-jaḥīmu lil-gāwīn

dan neraka Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat,”

min dụnillāh, hal yanṣurụnakum au yantaṣirụn

selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?”

wa junụdu iblīsa ajma'ụn

dan bala tentara Iblis semuanya.

tallāhi ing kunnā lafī ḍalālim mubīn

”Demi Allah, sesungguhnya kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,

wa mā aḍallanā illal-mujrimụn

Dan tidak ada yang menyesatkan kita kecuali orang-orang yang berdosa.

wa lā ṣadīqin ḥamīm

dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,

inna fī żālika la`āyah, wa mā kāna akṡaruhum mu`minīn

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

każżabat qaumu nụḥinil-mursalīn

Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.

innī lakum rasụlun amīn

Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

wa mā as`alukum 'alaihi min ajr, in ajriya illā 'alā rabbil-'ālamīn

Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.

qālū a nu`minu laka wattaba'akal-arżalụn

Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?”

in ḥisābuhum illā 'alā rabbī lau tasy'urụn

Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, jika kamu menyadari.

in ana illā nażīrum mubīn

Aku (ini) hanyalah pemberi peringatan yang jelas.”

qāla rabbi inna qaumī każżabụn

Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku;

fa anjaināhu wa mam ma'ahụ fil-fulkil-masy-ḥụn

Kemudian Kami menyelamatkannya Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan.

inna fī żālika la`āyah, wa mā kāna akṡaruhum mu`minīn

Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

każżabat 'ādunil-mursalīn

(Kaum) ‘Ad telah mendustakan para rasul.

innī lakum rasụlun amīn

Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

wa mā as`alukum 'alaihi min ajr, in ajriya illā 'alā rabbil-'ālamīn

Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.

wa tattakhiżụna maṣāni'a la'allakum takhludụn

dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?

fattaqullāha wa aṭī'ụn

Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,

amaddakum bi`an'āmiw wa banīn

Dia (Allah) telah menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,

innī akhāfu 'alaikum 'ażāba yaumin 'aẓīm

sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar.”

in hāżā illā khuluqul-awwalīn

(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu,

fa każżabụhu fa ahlaknāhum, inna fī żālika la`āyah, wa mā kāna akṡaruhum mu`minīn

Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

każżabat ṡamụdul-mursalīn

Kaum Samud telah mendustakan para rasul.

innī lakum rasụlun amīn

Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

wa mā as`alukum 'alaihi min ajr, in ajriya illā 'alā rabbil-'ālamīn

Dan aku tidak meminta sesuatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.

fī jannātiw wa 'uyụn

di dalam kebun-kebun dan mata air,

wa tan-ḥitụna minal-jibāli buyụtan fārihīn

Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah;

wa lā tuṭī'ū amral-musrifīn

dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas,

qālū innamā anta minal-musaḥḥarīn

Mereka berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir;

qāla hāżihī nāqatul lahā syirbuw wa lakum syirbu yaumim ma'lụm

Dia (Saleh) menjawab, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.

fa 'aqarụhā fa aṣbaḥụ nādimīn

Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal,

wa inna rabbaka lahuwal-'azīzur-raḥīm

Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.

iż qāla lahum akhụhum lụṭun alā tattaqụn

ketika saudara mereka Lut berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”

fattaqullāha wa aṭī'ụn

maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

a ta`tụnaż-żukrāna minal-'ālamīn

Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks),

qālụ la`il lam tantahi yā lụṭu latakụnanna minal-mukhrajīn

Mereka menjawab, “Wahai Lut! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir.”

rabbi najjinī wa ahlī mimmā ya'malụn

(Lut berdoa), “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.”

illā 'ajụzan fil-gābirīn

kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.

wa amṭarnā 'alaihim maṭarā, fa sā`a maṭarul-munżarīn

Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.

wa inna rabbaka lahuwal-'azīzur-raḥīm

Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.

iż qāla lahum syu'aibun alā tattaqụn

ketika Syuaib berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?

fattaqullāha wa aṭī'ụn

maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;

auful-kaila wa lā takụnụ minal-mukhsirīn

Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain.

wa lā tabkhasun-nāsa asy-yā`ahum wa lā ta'ṡau fil-arḍi mufsidīn

Dan janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi;

qālū innamā anta minal-musaḥḥarīn

Mereka berkata, “Engkau tidak lain hanyalah orang-orang yang kena sihir.

fa asqiṭ 'alainā kisafam minas-samā`i ing kunta minaṣ-ṣādiqīn

Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan dari langit, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”

fa każżabụhu fa akhażahum 'ażābu yaumiẓ-ẓullah, innahụ kāna 'ażāba yaumin 'aẓīm

Kemudian mereka mendustakannya (Syuaib), lalu mereka ditimpa azab pada hari yang gelap. Sungguh, itulah azab pada hari yang dahsyat.

wa inna rabbaka lahuwal-'azīzur-raḥīm

Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.

nazala bihir-rụḥul-amīn

Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril),

bilisānin 'arabiyyim mubīn

dengan bahasa Arab yang jelas.

a wa lam yakul lahum āyatan ay ya'lamahụ 'ulamā`u banī isrā`īl

Apakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?

faqara`ahụ 'alaihim mā kānụ bihī mu`minīn

lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya.

lā yu`minụna bihī ḥattā yarawul-'ażābal-alīm

mereka tidak akan beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,

fa yaqụlụ hal naḥnu munẓarụn

lalu mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan waktu?”

a fa ra`aita im matta'nāhum sinīn

Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun,

mā agnā 'an-hum mā kānụ yumatta'ụn

niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan.

żikrā, wa mā kunnā ẓālimīn

untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zalim.

wa mā yambagī lahum wa mā yastaṭī'ụn

Dan tidaklah pantas bagi mereka (Al-Qur'an itu), dan mereka pun tidak akan sanggup.

fa lā tad'u ma'allāhi ilāhan ākhara fa takụna minal-mu'ażżabīn

Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.

wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn

dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.

wa tawakkal 'alal-'azīzir-raḥīm

Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.

wa taqallubaka fis-sājidīn

dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.

hal unabbi`ukum 'alā man tanazzalusy-syayāṭīn

Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?

yulqụnas-sam'a wa akṡaruhum kāżibụn

mereka menyampaikan hasil pendengaran mereka, sedangkan kebanyakan mereka orang-orang pendusta.

a lam tara annahum fī kulli wādiy yahīmụn

Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah,

illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa żakarullāha kaṡīraw wantaṣarụ mim ba'di mā ẓulimụ, wa saya'lamullażīna ẓalamū ayya mungqalabiy yangqalibụn

Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan berbuat kebajikan dan banyak mengingat Allah dan mendapat kemenangan setelah terzalimi (karena menjawab puisi-puisi orang-orang kafir). Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.